Penyelenggaraan festival qosidah moderen memberikan manfaat positif untuk menambah mutu dari masing-masing majelis taklim dalam berseni dan melestarikan budaya Islam. Terlebih lagi dengan mengusung konsep yang lebih moderen di mana para peserta diiringi langsung oleh keyboard, tidak lagi dengan berkaraoke.

”Itulah sebabnya Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) menggelar festival ini karena jika dilihat, dalam menabuh rebana dan qosidah karaoke hampir seluruh majelis taklim sudah menguasai. Untuk itu memasuki zaman now seperti sekarang kita harus meningkat lagi dengan beralih menggunakan keyboard. Namun tetap diingat bahwa yang penting dan utama adalah syiar Islamnya dengan datang dan berkumpul bersama mendendangkan lagu dengan syair yang menyentuh kalbu,” terang Ketua BKMT Kabupaten Merauke, Hj.Al Marotus Solikah, SH.I saat membuka festival qosidah moderen di aula Hotel Rose Permai, Minggu (14/1/18).

Menurutnya, syair lagu yang didendangkan harus diresapi dan senantiasa berikhtiar di mana seni budaya Islam dapat menyentuh kalbu. Sebab jika hanya sebatas dinyanyikan dan didengarkan saja tentu hanya akan berakhir sia-sia. Oleh sebab itu harus ada keberanian untuk mencoba sedangkan masalah menang atau kalah jangan terlalu dipikirkan karena sejak awal niat kita adalah syiar Islam. Tentunya dakwah dan syiar Islam tersebut akan bernilai ibadah.

“Mari bersama-sama meningkatkan mutu dan seni budaya Islam sehingga di lingkup majelis taklim juga akan semakin bagus dan moderen,”harapnya. Ia juga meminta agar pada pelaksanaan di tahun berikutnya dapat menjaring peserta yang lebih banyak. Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada seluruh majelis taklim yang telah meluangkan waktu dan bersama-sama berikhtiar mensukseskan festival. (sumber)